2.1 Pengertian
Eksplanasi Ilmiah dan Eksplanasi Pedagogi
Eksplanasi, yaitu menjelaskan atau memberikan
pemahaman tentang fenomena yang termasuk ke dalam ruang lingkup pembahasannya.
Untuk diperlukan konsep-konsep, proposisi-proposisi mulai dari yang bercorak
generalisasi empirik sampai dalil dan hukum-hukum yang mantap, data dan
informasi mengenai hasil penelitian lapangan yang actual, baik dari lingkungan
sendiri maupun dari lingkungan lain, serta informasi tentang masalah dan
tantangan yang dihadapi. Dengan informasi yang lengkap dan akurat, komunikan
akan memperoleh pemahaman dan wawasan yang baik dan akan dapat menafsirkan
fenomena-fenomena yang dihadapi secara akurat. Penjelasan-penjelasan itu bisa
disampaikan melalui berbagai media komunikasi. Eksplanasi ilmiah
merupakan salah satu jenis eksplanasi di antara berbagai eksplanasi yang lain
seperti misalnya mitologis, religius, ideologis) (Copi, 1978: 461). Eksplanasi
itu menjawab pertanyaan “mengapa”, dapat dikemukakan dengan berbagai cara yang
berbeda yang akan menghasilkan eksplanasi yang berbeda pula. Eksplanasi itu
menetapkan hubungan ketergantungan antara proposisi yang secara superfisial
tidak berhubungan. Eksplanasi secara sistematis menunjukkan hubungan antara
berbagai butir informasi yang nampak beragam (Dougherty, dalam Wijaya, 1999:
16). Eksplanasi sampai tingkatan tertentu adalah mirip dengan inferensi
(kesimpulan), karena keduanya diturunkan dari berbagai premis yang
mendahuluinya. Sejauh premisnya berisi hukum umum maka yang dieksplanasikan
kebenarannya akan bersifat niscaya, namun jika tidak didasarkan pada hukum umum
maka inferensi atau pun sesuatu yang dieksplanasikan derivat kebenarannya hanya
akan bersifat probabilistik. Sains adalah hasil observasi atau penelitian yang
terkoordinasi, terstruktur, dan sistematis terhadap peristiwa alam yang
dilakukan oleh seorang saintis (ilmuwan). Hasil penelitian para ilmuwan
biasanya dikomunikasikan dan didiskusikan
diantara para ilmuwan yang menekuni bidang yang sama. Eksplanasi para ilmuwan
ini disebut eksplanasi ilmiah. Jadi, eksplanasi ilmiah adalah eksplanasi yang
disampaikan oleh para ilmuwan.
Pendidikan
adalah ilmu terapan yang melibatkan psikologi, pedagogi dan sosiologi. Istilah
pedagogue muncul pada zaman Yunani dan Romawi kuno, istilah ini diberikan pada
seorang wanita yang bertugas mengasuh dan mendidik anak. Istilah ini kemudian
diperluas untuk seseorang yang memiliki keahlian mengajar. Pedagogik merupakan
ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing anak, bagaimana sebaiknya pendidik
berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik dalam mendidik anak, apa yang
menjadi tujuan mendidik anak. Jadi, eksplanasi pedagogi adalah eksplanasi yang disampaikan
oleh pendidik berupa hasil penelitian ilmiah para ilmuwan yang telah
disesuaikan dengan perkembangan intelektual peserta didik.
2.2 Fungsi
Eksplanasi Ilmiah dan Eksplanasi Pedagogi
Fungsi
eksplanasi ilmiah adalah Sebagai sarana bagi para ilmuwan untuk mempublikasikan
penemuannya. Ilmuwan dengan
ekplanasi ilmiahnya mengkomunikasikan hasil temuannya pada rekan sejawat sesama
ilmuwan, kemudian ia pun membuat sebuah subject
matter (bisa berupa buku atau publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal,
makalah, dll). Subject matter inilah
yang akan diajarkan kepada siswa di sekolah, agar subject matter ini mudah dipahami oleh siswa (accessible) dan mudah diajarkan oleh guru (teacheable), subject matter
dengan ekplanasi ilmiah harus ditransfer terlebih dahulu menjadi ekplanasi pedagogi.
Ekplanasi
pedagogi menggabungkan ilmu pedagogi dan ilmu psikologi, sehingga subject matter sesuai dengan tingkat
keterampilan berpikir siswa. Prasyarat utama yang harus diperhatikan oleh guru
adalah ”ekplanasi pedagogi tidak bertentangan dengan ekplanasi ilmiah”. Jadi
seorang guru harus menguasai materi yang diajarkan dengan baik melalui
penyerapan terhadap materi yang dikemukakan oleh ilmuwan.
Dari penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa pendidikan sains adalah upaya mengajarkan/
membelajarkan sains di sekolah. Pendidikan sains ini secara epistimologi berada
dalam wilayah pendidikan.
2.3 Perbedaan
Eksplanasi Ilmiah dan Eksplanasi Pedagogi
No.
|
Hal
|
Eksplanasi Ilmiah
|
Eksplanasi Pedagogi
|
1.
|
Subjek
yang menyampaikan
|
Peneliti
/ Ilmuwan / Saintis
|
Pendidik
|
2.
|
Paradigma
yang digunakan
|
Paradigma
positivistik.
Paradigma
ini memandang bahwa kebenaran diperoleh setelah hipotesis diverifikasi
melalui eksperimen.
|
Paradigma
naturalistik.
Paradigma ini
memandang bahwa kebenaran diperoleh melalui observasi atau penelitian
terhadap fenomena di lapangan (studi lapangan).
|
3.
|
Objek yang diteliti
|
Fenomena alam yang dipandang sebagai
fragmen-fragmen yang dapat diisolasi dari lingkungannya. Yang diteliti
disebut objek penelitian dan tidak ada saling ketergantungan
|
Persoalan manusia di masyarakat (termasuk
komunitas pembelajaran di sekolah) yang bersifat mutltikausal dan kompleks.
Yang diteliti disebut subyek penelitian bukan obyek penelitian.
|
4.
|
Metode penelitian
|
Kuantitatif dengan eksperimen di
laboratorium
|
Kuantitatif tidak selalu harus eksperimen atau
kualitatif
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar