1.
PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Administrasi
dan supervise merupakan alat penunjang untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan.
Kegiatan administrasi dan supervise disekolah dilaksanakan secara menyeluruh,
meliputi hal- hal yang berhubungan dengan kurikulum, murid. Sarana, prasarana
dan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Dari segi
etimologi supervisi diambil dari kata super
yang berarti mempunyai kelebihan tertentu, yang diartikan sebagai kelebihan
dalam kedudukan, pangkat atau kualitas dan visi
artinya melihat atau mengawasi. Jadi supervise adalah kegiatan pengawasan yang
dilakukan oleh seorang pejabat kepada bawahannya untuk melakukan tugas dan
kewajiban dengan baik, sesuai dengan tugas yang telah ditentukan.
Pengertian
supervisi menurut beberapa ahli, yaitu:
Ø
Daresh
(1989), mendefinisikan supervisi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan organisasi.
Ø
Wiles
(1955) mendefinisikannya sebagai bantuan dalam pengembangan situasi
belajar-mengajar.
Ø
Sergiovanni
dan Starratt (1979) berpendapat bahwa tugas utama supervisi adalah perbaikan
situasi pengajaran.
Dari berbagai definisi tersebut,
kelihatannya ada kesepakatan umum, bahwa kegiatan supervisi pengajaran
ditunjukkan untuk perbaikan pengajaran. Perbaikan itu dilakukan melalui
peningkatan kemampuan profesional guru dalam melaksanakan tugasnya. Sehinnga
dapat dirumuskan pengertian supervisi secara sederhana, yaitu semua usaha yang
dilakukan oleh supervisor untuk memberikan bantuan kepada guru dalam
memperbaiki pengjaran.
Dalam kerangka keseluruhan kegiatan
pendidikan di sekolah supervisi mempunyai kawasan tugas sebagai bagian dari
kegiatansekolah itu secara keseluruhan yang langsung berhubungan dengan
pengajar tetapi tidak langsung berhubungan dengan siswa.
Pengertian supervisi tidak dapat
diartikan secara sempit sebagai proses untuk mengawasi dan usaha memperbaiki
pengajaran yang berbatas di dalam ruang kelas, tetapi lebih luas dari itu.
Proses pengajaran selalu terkait dengan semua kegiatan pendidikan di sekolah.
Kegiatan supervisi bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil
belajar-mengajar. Kegiatan utamanya adalah membantu guru, tetapi dalam
konteksnya yang luas menyangkut komponen sekolah yang lain karena guru juga
terkait dengan komponen tata usaha, sarana, lingkungan sekolah, dan lain-lain.
Sasaran supervisi dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu yang berhubungan
langsung dengan pengajaran dan yang berhubungan dengan pendukung pengajaran.
Prinsip dan
Karakteristik Supervisi Pendidikan
Prinsip Supervisi Pendidikan
Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan
ialah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif
menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif. Suatu sikap yang menciptakan
situasi dan relasi di mana guru merasa aman dan merasa diterima sebagai subjek
yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu, supervisi harus dilaksanakan
berdasarkan data dan fakta yang objektif. Dengan demikian, maka prinsip
supervisi yang dilaksanakan adalah (Sahertian: 2000: 19):
a. Prinsip Ilmiah (scientific)
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a) Kegiatan supervisi dilaksanakan
berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses
belajar mengajar.
b) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data,
seperti angket, observasi, wawancara, dan lain sebagainya.
c) Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis,
berencana, dan kontinu.
b. Prinsip Demokratis
Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan
dan bawahan tetapi berdasarkan rasa kesejawatan.
c. Prinsip Kerja Sama
Mengembangkan usaha bersama menurut istilah supervisi adalah “sharing of
idea, sharing of experience”, memberi support, mendorong,
menstimulasi guru, sehingga merasa tumbuh bersama.
d. Prinsip Konstruktif dan Kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreatifitas
kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan
melalui cara-cara menakutkan.
Karakteristik
Supervisi Pendidikan
Supervisi yang dikembangkan memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.
Adanya supervisor yang memberikan bantuan kepada guru untuk
memperolehketerampilan menganalisa proses pembelajaran secara rasional
berdasarkan hasil pengamatan.
b. Mempunyai fokus kegiatan, seperti:
·
Perbaikan cara mengajar dan bukan mengubah kepribadian guru.
·
Analisis yang konstruktif dan pemberian penguatan pada keberhasilan guru
dalam mengajar, bukan mencela dan menghukum perilaku mengajar yang kurang baik.
·
Penunjukan hasil pengamatan, bukan penilaian yang tidak didukung oleh fakta
nyata.
c. Terlihat
adanya proses yang berkesinambungan atas dasar pengalaman sebelumnya dalam
kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan menganalisis hasil pembelajaran.
d. Supervisi dilakukan dengan pola pikir bahwa:
·
Guru memiliki kebebasan dan tanggung jawab untuk mengemukakan masalah yang
dihadapi, menganalisa cara mengajar, dan melakukan tindakan perbaikan yang
telah direncanakan.
·
Supervisor mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk menganalisa dan
mengevaluasi kegiatan supervisinya dengan cara yang sama ketika menganalisa dan
mengevaluasi cara mengajar guru.
2.
TUJUAN DAN FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
Tujuan
supervisi adalah mengembangkan situasi belajar- mengajar yang lebih baik
melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Adapun tujuan lain dari
supervisi Pendidikan adalah :
a. Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi belajar mengajar.
b. Mengendalikan
penyelenggaraan bidang teknis edukatif disekolah sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan
c. Menjamin
agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
sehingga berjalan lancar dan memperoleh hasil yang optimal.
d. Menilai
keberhasilan sekolah dalam melaksanakan tugasnya
e. Memberikan
bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan kekhilafan
serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi sekolah, sehingga dapat dicegah
kesalahan yang lebih jauh.
Fungsi
Supervisi pendidikan
a. Mengadakan
penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dengan segala sarana dan prasarana
b. Membantu
serta guru dan kepala sekolah dengan cara memberikan petunjuk, penerangan dan
pelatihan agar mereka dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan mengajarnya
c. Membantu
kepala sekolah/ guru untuk mengahdapi dan menyelesaikan masalah.
Supervise mempunyai beberapa fungsi, yang berkaitan
antara satu dan yang lain, yaitu :
a. Fungsi
pelayanan (service activity) :
kegiatan pelayanan untuk peningkatan profesional guru
b. Fungsi
penelitian : untuk memperoleh data yang objektif dan relevan, misalnya untuk
menemukan han]mbatan belajar
c. Fungsi
kepemimpinan : usaha untuk memperoleh orang lain agar yang disupervisi dapat
memecahkan sendiri maslaah yang sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya.
d. Fungsi
manajemen : supervise dilakukan sebagai control atau pengarahan , sebagai aspek
dari menejemen.
e. Fungsi
evaluasi : untuk megevaluasi hasil atau kemajuan yang diperoleh
f. Fungsi supervise : sebagai bimbingan
g. Fungsi
supervise sebagai pendidikan dalam jabata (in service education) khususnya bagi
guru muda atau siswa sekolah pendidikan guru.
3.
RUANG LINGKUP SUPERVISI
Ruang
lingkup supervise pendidikan di sekolah meliputi berbagai aspek kehidupans
ekolah, khususnya yang berhubungan dengan penyelenggaraan proses belajar dan
mengajar, senbagai implementasi kurikulum yang berlaku.
Dengan demikian, program supervise meliputi
penetilian dan pembinaan tentang :
Pelaksanaan kurikulum
Program ini mengenai antara lain :
- Pembagian
tugas
- Rencana
kerja tahunan sekolah
- Jadwal
dan rencana kerja tahunan guru
- Penerapan
satuan pelajaran sebagai system, penyampaian pelajaran
- Pelaksanaan
proses belajar mengajar yang meliputi :
v Perumusan
tujuan instruksional khusus dan tujuaj instruksional umu
v Cara
mengorganisasi kegiatan belajar dan mengajr
v Perencanaan
evaluasi belajar (harian, tenga semester, akhir semester dan EBTA)
- Program
bimbingan siswa
Ketenagaan
Program
ini meluputi :
- Kehadiran
guru disekolah dan dikelas
- Partisipasi
guru dalam kegiatan kurikuler
- Partisipasi
guru dalam kegiatan kokurikuler
- Partisipasi
guru dalam penataran, lokakarya dan sebagainya
Ketatausahaan
Program ini meliputi :
- Menilai
dan meletiti administrasi tata usaha
- Pelaksanaan
usul kenaikan tingkat guru/ pegawai
- Pelaksanaan
kenaikan gaji berkala
- Buku
SPP/ otorisasi
- Buku
koperasi sekolah
Sarana dan prasarana pendidikan
Program
ini melakukan penilaian dan penelitian tentang :
- Penyelenggaraan
dan keadaan serpustakaan sekolah
- Penyelengaraan
dan keadaan laboraturium
- Pemeliharaan
gedung, bangunan, dan halaman sekolah
- Pengadaan
dan penggunaan alat kantor dan perabot
- Pengadaan
dan penggunaan alat pengajaran
- Pengadaan
dan penggunaan material dan lain- lain
Hubungan sekolah dengan masyarakat
Program
supervise ini menilai dan meneliti antara lain :
- Bentuk
dan sifat kerja sama antara sekolah dan masyarakat
- Manfaat
kerja sama dan segi negative yang mungkin ada
- Pembinaan
kerja sama
-
Efektivitas dan efisiensi kerja sama yang ada
4.
PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Tata Cara Pelaksanaan Supervisi Pendidikan
Kepala
sekolah adalah komponen penting sebagai pelaksana dari supervisi pendidikan
yang juga dibantu oleh wakil kepala sekolah itu sendiri sesuai dengan bidang
tugasnya masing- masing. Selain itu tugas supervise ini juga dilakukan oleh
pengawas dari Kanwil Depdikbud dengan pembantunya. Mereka adalah pejabat-
pejabat Kanwil yang bertugas melakukan supervisi di sekolah. Adapun tata cara
untuk melaksanakan supervisi pendidikan adalah :
a. Supevisi
hendaknya dilaksanakan dengan persiapan dan perencanaan yang sistematis.
b. Supervisisor
hendaknya memberitahukan kepada orang- orang yang bersangkutan tentang rencana
supervisinya.
c. Agar
memperoleh data yang lengkap, supervisor hendaknya jangan hanya menggunakan
satu macam teknik, seperti wawancara, observasi sekolah, kunjungan kelas dan
sebagainya.
d. Laporan
hasil supervise hendakya dibuat rangkap, satu lembar untuk pejabat yang akan
diberi laporan dan satu lembar lagi untuk sekolah yang disupervisi.
e. Penilaian
dalam supervise hendaknya dituangkan dalam format- format seperti checklist dan
ratingscale.
f. Penilaian
masing- masing komponen/ kegiatan yang dititik beratkan dari beberapa aspeknya,
agar dicari nilai rata- ratanya.
g. Kemudian
berdasarkan nilai semua komponen, dibuat rekapitulasi dari seluruh hasil
penilaian mengenai sekolah yang bersangkutan.
Melaksanakan Supervisi Pembelajaran
A. Observasi kelas
Observasi kelas merupakan salah satu
cara paling baik memberikan supervisi pembelajaran Karen dapat melihat kegiatan
guru, murid dan masalah yang timbul.
1. Perencanaan
Kepala sekolah
merencanakan dalam menyusun program dalam satu semester atau tahunan. Program
tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah guru yang perlu di observasi. Ada
tiga macam observasi yaitu dengan pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas
undangan.
2. Mekanisme Observasi
a. persiapan
yang diperhatikan :
- guru diberi
tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan mengadakan observasi.
- kesepakatan
kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang dioservasi
b. Sikap
observasi didalam kelas
- memberikan salam kepada guru yang mengajar
- mencari
tempat duduk yang tidak mencolok
- tidak boleh
menegur kesalahan guru di dalam kelas
- mencatat
setiap kegiatan
- bila ada
memakai alat elektronika : tape recorder, kemera
- mempersiapkan isian berupa check
list
c. Membicarakan
hasil observasi
Hasil yang
dicatat dibicarakan dengan guru, dan beberapa hal yang diperlu dikemukankan :
- Kepala
sekolah mempersiapkan (bisa bertanya pada nara sumber atau perpustakaan)
- Waktu percakapan
- Tempat percakapan
- Sikap ramah simpatik tidak memborong
percakapan.
- Percakapan hendaknya tidak keluar
dari data observasi
- Guru diberi kesempatan dialog dan
mengeluarkan pendapat
- Kelamahan
guru hendaknya menjadi motivasi guru dalam memperbaiki kelemahan
- Saran untuk perbaikan diberikan yang
mudah dan praktis
- Kesepakatan perbaikan disepakati
bersama dengan menyenangkan.
d. Laporan
percakapan
- Hasil
pembicaraan didokumenkan menurut masing-masing guru yang telah diobservasi
- Isi
dokumen dimulai dari tanggal, tujuan data yang diperoleh, catatan diskusi,
pemecahan masalah dan saran-saran.
B. Saling mengunjungi
Dalam kegiatan belajar mengajar
sudah ada wadah dari kegiatan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
kemampuan pembelajaran guru-guru antara lain :
1.
untuk tingkat SMP dan SMA adalah musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
2.
untuk tingkat Sekolah Dasar adalah Pusat kegiatan guru (PKG)
C. Demonstrasi mengajar
Dalam kegiatan pembelajaran sangat
sukar menentukan mana yang benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut
Siswoyo (1997) sebagai seni dan filusuf. Menurut pendapat diatas mengajar dalam
pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala sekolah dalam
demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu mencarikan
ahli yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik.
D. Supervisi klinis
Supervisi
klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Perbedaannya dengan supervisi
yang lain adalah prosedur pelaksanaannya ditekankan kepada mencari sebab-sebab
atau kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan kemudian langsung
diusahkan perbaikan kekurangan dan kelemahan tersebut.
Pelaksanaan supervisi klinis menurut la
sulo (1987), mengemukakan ciri-ciri supervisi sebagai berikut :
1.
Bimbingan
supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.
2.
Kesepakatan
antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis keterampilan yang
paling pointing (diskusi guru dengan supervisor).
3.
Instrument
dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan supervisor.
4.
Guru melakukan persiapan dengan aspek
kelemahan-kelemahan yang akan diperbaiki. Bila perlu berlatih diluar sekolah.
5.
Pelaksanaannya
seperti dalam teknik observasi kelas.
6.
Balikan
diberikan dengan segera dan bersifat obyektif.
7.
Guru hendaknya
dapat menganalisa penampilannya.
8.
Supervisor
lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau mengarahkan.
9.
Supervisor dan
guru dalam keadaam suasanan intim dan terbuka.
10.
Supervisor
dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan perbaikan keterampilan
pembelajaran
E. Kaji tindak
Fokus utama kajian tindak adalah
mendorong para prektisi untuk meneliti dan terlibat dalam praktik penelitiannya
sendiri. Hasil penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan orang lain yang
membutuhkan.
Menurut Kemmi (1995), kaji tindak
dirumuskan dalam empat tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap aksi atau
pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, tahap evaluasi danrefleksi/umpan balik.
Laporan hasil
penelitian kaji tindak terdiri dari :
1.
gagasan umum
2.
perumusan masalah
3.
perencanaan penelitian kaji tindak
4.
pelaksanaan penelitian kaji tindak
5.
monitoring
6.
evaluasi dan refleksi
7.
saran dan rekomendasi.
8. Tahap penysunan
program supervisi.
9.
Program
tersebut meliputi program tahunan dan program semester
10. 2. Tahap persiapan, yang perlu dipersiapkan ;
11. a) Format/instrumen supervisi.
12. b) Materi
pembinaan/supervisi.
13. c) Buku catatan .
14. d) data
supervisi/pembinaan sebelumnya.
15. 3. Tahap pelaksanaan :
diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan .
16. 4. Tahap tindak lanjut.
17. Merupakan pembinaan dan perbaikan dari
hasil temuan pada saat supervisi.
5. TEKNIK- TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
Supervisi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang diharapkan bersama
dapat menjadi kenyataan. Secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua:
A. Teknik Perseorangan (individual)
Yang dimaksud dengan
Teknik Perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukakn antara lain:
a) Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation)
Yang dimaksud kunjungan
kelas ialah sewaktu-waktu yang dilkukakn oleh supervisor untuk mengamati
seorang guru yang sedang mengajar. Tujuannya untuk mengobservasi bagaimana guru
mengajar, apakah sudah memenuhi syarat-syarat didaktis atau metodik yang
sesuai. Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang
sekiranya masih perlu diperbaiki.
b) Mengadakan kunjungan observasi (observation visits)
Kunjungan observasi
dapat dilakukan di sekolah sendiri (intranschool visits) atau dengan mengadakan
kunjungan ke sekolah lain (interschool visits).
c) Membimbing guru-guru
tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang
dialami siswa
d) Membimbing guru-guru
dalam hal-hal yang berhubungan dengan perlaksanaan kurikulum sekolah. Antara lain:
- Menyusun Program
Semester
- Menyusun atau membuat
Program Satuan Pelajaran
- Mengorganisasi
kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas
- Melaksanakan
teknik-teknik evaluasi pengajaran
- Menggunakan media dan
sumber dalam proses belajar-mengajar
- Mengorganisasi
kegiatan-kegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler, study tour, dan
sebagainya.
B.
Teknik Kelompok
Yang dimaksud dengan teknik-teknik yang bersifat kelompok ialah,
teknik-teknik yang digunakan itu dilaksanakan bersama-sama oleh supervisor
dengan sejumlah guru dalam satu kelompok.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara
lain: Pertemuan Orientasi bagi Guru Baru
(Orientation Meeting for New Teacher), Panitia
Penyelenggara, Rapat Guru, Studi Kelompok Antarguru, Diskusi Sebagai Sebuah
Proses, Tukar Menukar Pengalaman (Sharing of Experience), Lokakarya (Workshop), Diskusi Panel, Seminar, Simposium, Demonstrasi
Mengajar (Demonstrating Teaching), Perpustakaan
Jabatan, Buletin Supervisi, Membaca
langsung (Directed Reading), Mengikuti Kursus,
Organisasi Jabatan (Professional Organizations), Labotarium Kurikulum (Curriculum Laboratory), Perjalanan Sekolah untuk anggota Staf (Field Trips).
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga
sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau
kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi
satu/bersama-sama. Kemudian pada kelompok ini diberikan layanan supervisi
sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi.
Teknik supervisi
kelompok ada beberapa diantaranya adalah:
1)
Kepanitiaan-kepanitiaan
2)
Kerja kelompok
3)
Laboratorium kurikulum
4)
Baca terpimpin
5)
Demonstrasi pembelajaran
6)
Darmawisata
7)
Kuliah/studi
8)
Diskusi panel
9)
Perpustakaan jabatan
10) Organisasi
professional
11) Bulletin supervisi
12) Pertemuan
guru.
13) Lokakarya
atau konferensi kelompok.
- Langkah-langkah pembinaan kemampuan Guru
Ada beberapa langkah
pembinaan kemampuan guru melalui supervisi akademik, yaitu: (1) menciptakan
hubungan-hubungan yang harmonis; (2) analisis kebutuhan; (3) mengembangkan
strategi dan media; (4) menilai, dan (5) revisi.
2.
Menciptakan Hubungan
yang Harmonis
Langkah pertama dalam
pembinaan keterampilan pembelajaran guru adalah menciptakan hubungan yang
harmonis antara pengawas dan guru, serta semua pihak yang terkait dengan
program pembinaan keterampilan pembelajaran guru. Dalam upaya melaksanakan
supervisi akademik diperlukan kejelasan informasi antar personil yang terkait.
Tanpa adanya kejelasan, maka guru akan bingung, tidak tahu apa yang diharapkan
oleh kepala sekolah, dan meyakini bahwa tujuan pokok dalam pengukuran kemampuan
guru, sebagai langkah awal setiap pembinaan keterampilan pembelajaran melalui
supervisi akademik. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi guru yang baik dan
kurang terampil dala mengajar.
Untuk mewujudkan
penciptaan hubungan yang harmonis diperlukan komunikasi yang efektif. Dalam
komunikasi yang efektif memiliki sejumlah prinsip yang harus diterapkan oleh
kepala sekolah, yaitu:
1) Berbicara sebijaksana
dan sebaik mungkin.
2)
Ikutilah pembicaraan orang lain secara seksama.
3)
Ciptakan hubungan interpersonal antar personil.
4)
Berpikirlah sebelum berbicara.
5)
Ikutilah norma-norma yang berlaku pada latar sekolah.
6)
Usahakanlah untuk memahami pendapat orang lain.
7)
Konsentrasikan pada pesanmu, bukan pada dirimu sendiri.
8)
Kumpulkan materi untuk mengadakan diskusi bila perlu.
9)
Persingkat pembicaraan.
10) Ciptakan
ketindaksanggupan
11) Bersemangatlah.
12) Raihlah sikap
orang lain untuk membantu program.
13) Berkomunikasilah
dengan “eye communication”.
14) Selalu mencoba.
15) Jadilah pendengar
yang baik.
16) Ketahuilah kapan
sebaiknya berhenti berkomunikasi.
3.
Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan sebagai langkah kedua dalam pembinaan
keterampilan pengajaran guru. Secara hakiki, analisis kebutuhan merupakan upaya
menentukan perbedaan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dipersyaratkan dan secara nyata dimiliki. Dalam rangka memenuhi prinsip ini
diperlukan analisis kebutuhan tentang keterampilan pengajaran guru yang harus
dikembangkan melalui supervisi pengajaran. Untuk melaksanakan kegiatan ini
menggunakan langkah-langkah menganalisis kebutuhan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah
pendidikan-perbedaan (gap) apa saja yang ada antara pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang nyata dimiliki guru dan yang seharusnya dimiliki guru? Perbedaan
di kelompok, disintesiskan dan diklarifikasi.
b. Mengidentifikasi lingkungan dan hambatan-hambatannya.
c. Menetapkan tujuan umum jangka pangjang.
d. Mengidentifikasi tugas-tugas manajemen yang dibutuhkan fase ini,
seperti keuangan, sumber-sumber, perlengkapan dan media.
e. Mencatat prosedur-prosedur untuk mengumpulkan informasi tambahan
tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki guru. Pergunakanlah
teknik-teknik tertentu, seperti; mengundang konsultan dari luar sekolah,
wawancara, dan kuesioner.
f. Mengidentifikasi dan mencatat kebutuhan-kebutuhan khusu
pembinaan keterampilan pembelajaran guru. Pergunakanlah kata-kata perilau atau
performasi.
g. Menetapkan kebutuhan-kebutuhan pembinaan keterampilan pembelajaran
guru yang bias dibina melalui teknik dan media selain pendidikan.
h. Mencatat dan member kode kebutuhan-kebutuhan pembinaan
keterampilan pembelajaran guru yang akan dibina melalui cara-cara lainnya.
4.
Alat Supervisi
Agar kegiatan supervise lebih lancar,
dibutuhkan alat- alat yang dapat membantu supervise pendidika, untuk
mempercepat pertumbuhan kecakapan dan kemampuan guru dalam menguasai profesi
masing- masing. Antara lain :
1. Perpustakaan, sebqgai
sumber informasi yang penting dalam menumbuhkan professional personil sekolah.
2. Bulletin Supervisi,
merupakan alat komunikasi yang sangat efektif yang berisi pengumuman, berbagai
penelitian, dan resensi buku baru.
3. Pengembangan
kurikulum, memberikan kesempatan kepada guru untuk terlibat lebih jauh dalam
perencanaan kurikulum.
4. Penasehat ahli, orang
yang dipercaya oleh kepala sekolah untuk memberikan bantuan dalam menyelesaikan
masalah- masalah yang dihadapi para guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar