2.1
PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication
Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan utnuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping
sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata
mediator.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
(Sadiman,2002:6).
Menurut Fleming (1987 : 234) Media
adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan menjadi
penengah dalam mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media menunjukkan
fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak
utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media
adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
(Arsyad, 2003 : 3).
Menurut Marshall
Mcluhan, Media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi
orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa
dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Dalam arti
sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara
efektif dalam proses pengajaran yang terencana. Sedangkan dalam arti luas,
media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks akan
tetapi juga mencakup alat-alat sederhana seperti: tv radio, slide, fotografi,
diagram, dan bagan buatan guru, atau objek-objek nyata lainnya.
Istilah
pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para
siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan
kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika
si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak
dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah
belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang
sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar
tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran.
Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan
pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat
dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya
dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara
aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.
Media
pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi
alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar
ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media
belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar
kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik,
maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan
guru.
2.2
MACAM-MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari
yang paling sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat
dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah
tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja
dirancang.
Berbagai sudut
pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan
tiga unsur pokok yaitu (suara, visual dan gerak):
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media visual diam
4. Media visual gerak
5. Media audio semi gerak
6. Media visual semi gerak
7. Media audio visual diam
8. Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1. Audio :
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. Cetak :
buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. Audio-Cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. Proyeksi visual diam : Overhead
transparansi (OHT), film bingkai
(slide)
5. Proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6. Visual gerak : film bisu
7. Audio visual
gerak : film gerak bersuara, Video/VCD,
Televisi
8. Obyek
fisik
: Benda nyata,
model, spesimen
9. Manusia dan lingkungan :
guru, pustakawan, laboran
10. Komputer : CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan
kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media
sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media
berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak /
radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio,
video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks,
telepon, CAI).
Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut Heinich
and
Molenda (2005) yaitu:
1. Teks.
Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan
suatu informasi yang
Mempunyai
berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam
penyampaian informasi.
2. Media Audio.
Membantu
menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan membantu meningkatkan daya tarikan
terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau
rekaman suara dan lainnya.
3. Media Visual
Media yang
dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa,
diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya.
4. Media Proyeksi Gerak.
Termasuk di
dalamnya film gerak, film gelang, program TV, video, kaset (CD, VCD, atau DVD)
5. Benda-bendaTiruan/miniatur
Seperti
benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini
dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses
pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
6. Manusia.
Termasuk di dalamnya guru, siswa,
atau pakar/ahli di bidang/materi tertentu.
Media-media
yang Biasa digunakan dalam Proses Pembelajaran
MEDIA VISUAL
Seperti halnya media yang lain, media visual berfungsi
untuk
menyalurkan
pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta
yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa media yang
termasuk media visual adalah:
a. Gambar atau foto
Kita sering menggunakan gambar atau foto sebagai media pembelajaran
karena gambar merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati
dimana saja oleh siapa saja. Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai
media pembelajaran adalah:
i. Memberikan tampilan yang
sifatnya konkrit
ii. Gambar dapat mengatasi
batasan ruang dan waktu
iii. Gambar atau foto dapat
mengatasi keterbatasan pengamatan kita
iv. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa
saja dan untuk
tingkat usia berapa saja
v. Murah harganya dan mudah
didapat serta digunakan tanpa memerlukan
peralatan khusus
b. Sketsa
Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan
bagian-bagian pokonya saja tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian
peserta atau siswa juga dapat menghindari verbalisme dan dapat memperjelas
penyampaian pesan.
c. Diagram
Berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks
sehingga
dapat
memperjelas penyajian pesan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk.
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan
struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar
komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Ciri-ciri dari sebuah diagram
yang baik adalah:
i.
Benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan – penjelasan
yang perlu
ii. Cukup besar dan ditempatkan
strategis
iii. Penyusunannya disesuaikan
dengan pola membaca yang umum, dari
kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
d. Bagan/Chart
Terdapat dua jenis chart yaitu chart yang menyajikan
pesannya
secara
bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus. Chart yang menyajikan
pesannya secara bertahap misalnya adalah flipchart atau hidden chart, sementara
bagan atau chart yang menyajikan pesannya secara langsung misalnya bagan pohon
(tree chart), bagan alir (flow chart), atau bagan garis waktu (time line
chart). Bagan atau chart berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep
yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan
juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
Dalam bagan biasanya kita menjumpai jenis media visual
lain
seperti
gambar, diagram, atau lambang - lambang verbal. Ciri-ciri bagan sebagai media
yang baik adalah:
i. dapat dimengerti oleh pembaca
ii. sederhana dan lugas tidak
rumit atau berbelit-belit
iii. diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti
perkembangan jaman juga tidak kehilangan
daya tarik
e. Grafik
Disusun berdasarkan prinsip matematik dan menggunakan data-data
komparatif, grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik,
garis atau simbol-simbol verbal yang berfungsi untuk menggambarkan data
kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu
objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Dengan
menggunakan grafik kita dapat melakukan analisis dengan cepat, interpretasi dan
perbandingan data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah,
pertumbuhan dan arah. Terdapat beberapa macam grafik diantaranya adalah grafik
garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.
f. Kartun
Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol
untuk
menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap
orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya menangkap
esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana
dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan diingat
serta dimengerti dengan cepat.
g. Poster
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu,
seng dan
sebagainya.
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan
tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Ciri-ciri poster yang baik adalah:
i. sederhana
ii. menyajikan satu ide dan untuk
mencapai satu tujuan pokok
iii. berwarna
iv. slogan yang ringkas dan jitu
v. ulasannya jelas
vi. motif dan desain bervariasi
h. Peta dan Globe
Berfungsi untuk menyajikan data-data yang berhubungan
dengan
lokasi suatu daerah baik berupa keadaan alam, hasil bumi, hasil tambang atau
lain sebagainya. Secara khusus peta dan globe dapat memberikan informasi
tentang:
i. Keadaan permukaan bumi, daratan, sungai, gunung,
lautan dan bentuk
daratan serta perairan lainnya
ii. Tempat-tempat serta arah dan
jarak dengan tempat yang lain
iii. Data-data budaya dan
kemasyarakatan
iv. Data-data ekonomi, hasil
pertanian, industri dan perdagangan
i. Papan planel
Papan berlapis kain planel ini dapat berisi gambar atau
huruf
yang
dapat ditempel dan dilepas sesuai kebutuhan, gambar atau huruf tadi dapat
melekat pada kain planel karena di bagian bawahnya dilapisi kertas amplas.
Papan planel merupakan media visual yang
efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran
tertentu pula.
j. Papan Buletin.
Papan ini tidak dilapisi oleh kain planel, tetapi
langsung ditempeli gambar atau tulisan. Papan ini berfungsi untuk memberitahukan
kejadian dalam waktu tertentu. Media visual lainnya seperti gambar, poster,
sketsa atau diagram dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin.
MEDIA AUDIO
Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan
indera
pendengaran.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang. Beberapa jenis
media yang dapat digolongkan ke dalam media audio adalah sebagai berikut:
a. Radio
Media ini dapat merangsang partisipasi aktif dari
pendengar.
Siaran
radio sangat cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa. Bahkan radio juga dapat
digunakan sebagai pemberi petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan oleh guru
atau siswa dalam pembelajaran.
b. Alat perekam magnetik
Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah
satu
media
yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah
informasi. Melalui media ini kita dapat merekam audio, mengulangnya dan
menghapusnya. Selain itu pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi
volume, sehingga dapat menimbulkan berbagai kegiatan diskusi atau dramatisasi.
MEDIA
PROYEKSI DIAM
Beberapa media yang termasuk kedalam media proyeksi diam
diantaranya adalah:
a. Film Bingkai
Film bingkai adalah suatu film positif baik hitam putih
ataupun
berwarna yang berukuran 35 mm, dan umumnya dibingkai dengan ukuran 2 x 2
inchi. Untuk melihatnya perlu ditayangkan dengan proyektor slide. Beberapa
keuntungan penggunaan film bingkai sebagai media pembelajaran adalah:
i. materi pelajaran yang sama dapat disebarkan kepada seluruh siswa
secara serentak
ii. perhatian siswa dapat dipusatkan pada satu persoalan,
sehingga dapat
menghasilkan keseragaman pengamatan
iii. Fungsi berfikir siswa
dirangsang dan dikembangkan secara bebas
iv. Penyimpanannya mudah dan
praktis
v. Film bingkai dapat mengatasi
keterbatasan ruang waktu dan indera
vi. Program dapat dibuat dalam waktu singkat tergantung kebutuhan
dan
perencanaan
b. Film Rangkai
Film rangkai hampir sama dengan film bingkai, bedanya
pada film rangkai frame atau gambar tidak memerlukan bingkai dan merupakan
rangkaian berurutan dari sebuah film atau gambar tertentu. Jumlah gambar pada 1
rol film rangkai adalah sekitar 50 sampai dengan 75 gambar dengan panjang
kurang lebih 100 sampai dengan 130 cm tergantung pada isi film itu. Film
rangkai dapat mempersatukan berbagai media pembelajaran yang berbeda dalam satu
rangkai sehingga cocok untuk mengajarkan keterampilan, penyimpanannya mudah
serta dapat digunakan untuk bahan belajar kelompok atau individu
c. OHT
Over Head Transparancy (OHT) adalah media visual
proyeksi, dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acetate atau plastik
berukuran 8,5 x 11 inchi. Media ini memerlukan alat khusus untuk
memproyeksikannya yang dikenal dengan sebutan Over Head Projector (OHP).
Beberapa keuntungan penggunaan OHT sebagai media pembelajaran diantaranya adalah:
i. Gambar yang
diproyeksikan lebih jelas bila dibandingkan jika
digambarkan di
papan tulis
ii. Ruangan tidak perlu digelapkan
iii. Sambil mengajar, guru dapat berhadapan
dengan siswa
iv. Mudah dioperasikan
sehingga tidak memerlukan bantuan operator
v. Menghemat tenaga dan waktu karena dapat
dipakai berulang-ulang
vi. Praktis dapat digunakan untuk semua ukuran
kelas atau ruangan
d. Opaque Projektor
Projektor yang tak tembus pandang, karena yang diproyeksikan
bukan bahan transparan tetapi bahan-bahan yang tidak tembus pandang (opaque).
Kelebihan media ini sebagai media pembelajaran adalah bahwa bahan cetak pada
buku, majalah, foto, grafis, bagan atau diagram dapat diproyeksikan secara langsung
tanpa dipindahkan ke permukaan transparansi terlebih dahulu. Kelebihan
projektor tak tembus pandang adalah:
i. Dapat digunakan untuk hampir semua bidang studi yang ada di
kurikulum
ii.Dapat
memperbesar benda kecil menjadi sebesar papan sehingga
bahan yang semula hanya untuk
individu menjadi untuk seluruh kelas.
e. Mikrofis
Mikrofis adalah lembaran film transparan yang terdiri
atas
lambang-lambang
visual yang diperkecil sedemikian sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang.
Keuntungan dari media ini adalah sebagai berikut:
i. Mudah
diduplikasi dengan biaya relatif murah
ii. Dapat diproyeksikan ke layar lebar
iii. Karena dalam bentuk lembaran, ringkas, hemat tempat
dan praktis
untuk dikirim
iv.
memudahkan identifikasi informasi kepustakaan karena letaknya
berada di bagian atas lembaran
MEDIA
PROYEKSI GERAK DAN AUDIO VISUAL
Beberapa jenis media yang masuk dalam kelompok ini
adalah:
a. Film gerak
Film gerak merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat
menarik karena mampu mengungkapkan keindahan dan fakta bergerak dengan efek
suara, gambar dan gerak, film juga dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu, beberapa keunggulan film sebagai media pembelajaran
adalah:
i. Keterampilan membaca atau
menguasai penguasaan bahasa yang
kurang bisa diatasi dengan menggunakan film
ii. Sangat tepat untuk menerangkan suatu proses
iii. Dapat menyajikan teori ataupun praktek dari yang
bersifat umum ke
yang bersifat khusus ataupun sebaliknya
iv. Film dapat mendatangkan seorang
yang ahli dan memperdengarkan
suaranya di depan kelas
v. Film dapat lebih realistis,
hal-hal yang abstrak dapat terlihat menjadi
lebih jelas
vi. Film juga apat merangsang motivasi
kegiatan siswa
b. Film gelang
Film gelang atau film loop adalah jenis media yang
terdiri atas film berukuran 8 mm dan 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan
sehingga film ini akan berulang terus menerus jika tidak dimatikan. Kelebihan penggunaan
media ini sebagai media pembelajaran adalah:
i. Ruangan tidak perlu digelapkan
ii. Dapat berputar terus berulang-ulang sehingga pengertian yang kabur
menjadi jelas
iii. mudah diintegrasikan ke dalam pelajaran dan dipakai bersama
dengan media lain
iv. siswa juga dapat menggunakannya sendiri karena sederhana
v. film dapat dihentikan kapan saja untuk diselingi oleh penjelasan
atau
diskusi
c. Program TV
Televisi merupakan media menarik dan modern karena
merupakan
bagian dari kebutuhan hidupnya. Televisi dapat menjadi
sebuah media
pembelajaran yang menarik dalam menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur
gerak.
d. Video
Pesan
yang disajikan dalam media video dapat berupa fakta maupun fiktif, dapat
bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Beberapa kelebihan
penggunaan media video dalam pembelajaran adalah:
i. Dengan alat perekam video sejumlah besar
penonton dapat
memperoleh
informasi dari para ahli
ii.
Demonstrasi yang sulit dapat dipersiapkan dan direkam sebelumnya,
sehingga pada waktu mengajar seorang guru dapat
memusatkan
perhatian pada penyajiannya
iii. Menghemat
waktu karena rekaman dapat diputar ulang
iv. Dapat mengamati lebih dekat dengan
objek yang berbahaya
ataupun objek yang sedang bergerak
v. Ruangan tidak perlu digelapkan pada saat
penyajian
2.3 KRITERIA DALAM PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Pada dasarnya, penggunaan media dalam pembelajaran untuk mengkondusifkan kegiatan
belajar mengar antara pendidik dan peserta didik juga harus diimbangi dengan
berbagai pertimbangan dari pendidik dalam pemilihan media yang tepat dan baik
sesui dengan kondisi peserta didik dalam sistem belajar.
Seorang pendidik tentunya harus bertanggungjawab dalam kelancaran proses
belajar didalam kelas. Sebab, pendidik seharusnya telah mengetahui kriteria
dari masing – masing peserta didiknya
didalam kelas. Oleh karena itu, perlu kecermatan dari seorang pendidik agar
tidak salah dalam memilih media pembelajaran yang tepat.
Dikemukakan oleh Arif S Sudiman, Anderson (1976)
pula mengemukakan prosedur pemilihan media dengan menggunakan pendekatan
flowchart (diagram alur). Adapun ia mengemukan beberapa langkah dalam
pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :
1.
Menentukan apakah pesan yang akan
kita sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya
sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya sekedar
informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk
pemilihan media yang bersifat untuk keperluan pembelajaran.
1.
Menentukan apakah media itu
dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar
bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga
dihentikan ( diabaikan).
2.
Menentukan apakah tujuan
pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
3.
Menentukan jenis media yang
sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria
lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan beaya.
4.
Mereview kembali jenis media yang
telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada
alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
5.
Merencanakan, mengembangkan dan
memproduksi media.
Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan
secara matrik. Salah satu dari pendekatan ini adalah yang
dikemukakan oleh Alen. Matrik ini memberikan petunjuk yang dapat
dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan
pembelajaran tertentu. Matrik menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap
jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan dengan kemampuan setiap jenis media
dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar.
Untuk menggunakan matrik tersebut, terlebih dahulu kita mempelajari jenis
belajar mana yangakan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah informasi
faktual, konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, kita
bisa memilih jenis media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut. Caranya
dengan melihat dalam kolom yang yang berlabel “tinggi “ yang tertera di bawah
kolom jenis belajar. Selanjutnya kita lihat secara horizontal ke kolom paling
kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media mana yang sebaiknya kita
pilih. Jika media tersebut ternyata tidak tersedia, atau tidak mungkin
disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi
siswa, dengan cara yang samamaka pilihan kita beralih pada jenis media yang
berlabel “ “sedang”. Ini berati kita telah memilih jenis media
“terbaik kedua”, bukan yang terbaik.
Sekali lagi, pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian media
tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika
terdapat beberapa jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas
kita adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah
tersedia di sekitar kita.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan
kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atua
kompetnesi yang dicapai bersifat mehamai isi bacaan maka media cetak yang lebih
tepat digunakan. Kalau tujuan pebelajaran bersifat motorik (gerak dan
ativitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat
kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer).
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik
pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa
akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan
yang harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara
umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran
diuraikan sebagai berikut:
TUJUAN
Apa
tujuan pembelajaran (TPU dan TPK ) atau kompetensi yang ingin dicapai? Apakah
tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau kombinasinya?
Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran,
atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam?
Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu,
apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan
seterusnya.
SASARAN DIDIK
Siapakah
sasaran didik yang akan menggunakan media? Bagaimana karakteristik mereka,
berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang
berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila
kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu
tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan
mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai
benar dengan kondisi mereka.
KARAKTERISTIK MEDIA YANG
BERSANGKUTAN
Bagaimana
karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media
yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat
memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik
masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan
membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding
yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami
dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.
WAKTU
Yang
dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu
yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ? Pertanyaan lain adalah, berapa
lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama
alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ? Tak ada gunanya kita
memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya.
Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak
waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan
waktu.
BIAYA
Faktor
biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah
penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya
justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus
kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau
meyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan biaya tersebut/ apakah
besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak
mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu,
adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan
belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan
belajar, dibanding media sederhana yang murah.
KETERSEDIAAN
Kemudahan
dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita
butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita harus
membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya?
Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan
untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses
tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui
media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya
video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
KONTEKS
PENGGUNAAN
Konteks
penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut
akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil,
kelompok besar atau masal ? Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi
pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses
pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media
tersebut dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar